Rabu, 24 Juli 2013

The Secret of Giant Letter “Not For Sale”



Di sebelah timur Pasar Ubud terdapat jalan kecil keutara yang bernama jalan Sriwedari. Bila kita menyusuri jalan tersebut sepanjang kurang lebih 3,5 km maka kita akan menjumpai hamparan sawah yang cukup luas yang bernama Sawah Uma Pacung. Lebih tepatnya sawah tersebut berada di Br. Junjungan, Ubud. Di tengah-tengah hamparan sawah hijau itu akan terpampang jelas patung-patung huruf yang membentuk tulisan “NOT FOR SALE”.
Instalasi tulisan ini merupakan karya seniman asal Junjungan I Gede Suanda. Seniman yang akrab dipanggil “Sayur” ini mengaku merasa prihatin melihat banyaknya alih fungsi lahan sawah menjadi villa atau semacamnya yang terjadi di Bali khusunya di Uma Pacung tersebut. Kegelisahan hati yang dirasakan alumni ISI Yogyakarta ini terhadap keberadaan Bali kedepannya  yang membuat dirinya ingin membuat instalasi ini di lahan sawah miliknya sendiri yang memang jika dilihat dari kacamata bisnis sangat strategis untuk lokasi akomodasi wisata seperti villa atau hotel. “Kapan lagi kita bisa mendengar suara kodok, melihat capung beterbangan, ada orang membajak, serta merasakan sejuknya embun pagi persawahan bila semua sawah disini habis dimakan investor” tutur pria berambut mohak tersebut.

Terciptannya instalasi ini sempat menimbulkan kontroversi diantara kalangan masyarakat lokal karena dianggap terlalu keras mengkritik keberadaan villa-villa yang ada di sekitarnya. Tetapi sebenarnya tujuan yang ingin dicapai oleh laki-laki yang berpenampilan sederhana ini adalah untuk mengingatkan masyarakat supaya tidak menjual sawahnya untuk kepentingan sesaat.
Dari pertama terbentuk hingga sekarang, instalasi raksasa ini sudah pernah mengalami  2 kali perubahan. Pertama tulisannya dibuat dari bambu yang dirakit sedemikian rupa sehingga menghasilkan tulisan raksasa. Karena bahannya sudah rapuh maka duganti lagi dengan menggunakan triplek yang cukup lebar. Dan terakhir dibuat dengan triplek pula hanya saja bentuk tulisannya yang berbeda yaitu menggunakan format huruf-huruf digital pada kalkulator.
Berbagai event positif telah dilakukan di Luden House (Not for Sale) ini. Seperti funbike yang akrab dikenal dengan sebutan “mutumanikam” oleh anak-anak Desa Junjungan yang ikut menyelenggarakannya. Ngerujak bersama, belajar screen printing, dan berbagai kegiatan lainnya. Salah satu kegiatan terdekat yang bakal diselenggarakan bulan ini adalah konser Bali Not For Sale. Kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan seperti pencinta lingkungan, artis, aktivis, masyarakat, dan anak-anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian orang Bali terhadap alam Bali itu sendiri. “Kita tidak bisa makan aspal” imbuhnya.

Penulis: I Kadek Maryana (mahasiswa Fak.Pertanian Unud angkatan 2011)
Saat ini menjabat sebagai KaBid Bina Warga FPMHD Unud 

Sabtu, 22 Juni 2013

PRESS RELEASE HUT FPMHD UNUD KE-21



Om Swastyastu,
Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) menyadari keberadaannya yang hingga kini tetap eksis sebagai wadah bagi mahasiswa Hindu di Universitas Udayana tidak terlepas dari peran bli-bli dan mbok-mbok alumni yang telah penuh semangat menjalankan berbagai aktivitas yang sesuai dengan visi dan misi FPMHD-Unud baik di lingkungan internal maupun eksternal Universitas Udayana. Sebagai wujud nyata untuk tetap mempererat tali persaudaraan antar anggota yang pernah ngayah dalam berbagai aktivitas tersebut, FPMHD-Unud mengadakan reuni sekaligus memperingati hari jadinya yang ke-21 tahun. Untuk itu di puncak peringatan hari ulang tahun ke-21 yang jatuh pada hari jumat, 28 Juni 2013 akan diadakan acara potong tumpeng yang dilanjutkan dengan diskusi bersama alumni dan anggota aktif. Diskusi ini bertujuan untuk menyatukan persepsi diantara anggota aktif bersama alumninya, untuk membangun FPMHD-Unud menjadi organisasi yang tetap kritis didalam menyikapi dinamika perkembangan Hindu saat ini. Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan reuni temu kangen seluruh angkatan FPMHD-Unud pada hari Minggu, 30 Juni 2013 bertempat di Taman Jepun Jalan Hayam Wuruk Denpasar. Diharapkan di sela-sela rutinitasnya, seluruh alumni FPMHD-Unud yang sudah tersebar di seluruh Bali bisa mengikuti acara ini sekaligus berkumpul bersama semeton sejawat dan mengingat masa-masa disaat masih aktif ngayah di organisasi tercinta. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Gading di nomor 081916362610 atau melalui media social fb: fpmhd-unud dan twitter: @fpmhd_unud.

Ikang Dharma Inaranan Widhi                                                                                                                      Dharma Raksati Raksitah                                                                                                                  Satyam Eva Jayate
Om Shanti Shanti Shanti Om
                                                                                                                        Ttd
                                                                                                    Panitia Reuni FPMHD-Unud