Minggu, 18 September 2016

Formulir Pendaftaran Mahasisya Upanayana XIV


Om Swastyastu,
Berikut adalah Tata Cara Pendaftaran Mahasisya Upanayana:
1. Bagi peserta Mahasisya Upanayana diharapkan mengunduh formulir pendaftaran peserta Mahasisya Upanayana XIV Tahun 2016 pada link di bawah ini
(Cantumkan Linknya)
2. Formulir harap dibawa pada saat pendaftaran.
3. Apabila ada yg tidak bisa mengunduh formulir tersebut, kami dari panitia juga menyiapkan formulir di tempat pendaftaran.
4. Pendaftaran Mahasisya Upanaya XIV tahun 2016 dibuka pada:
ЁЯУЖ tanggal 19 - 30 September 2016 (kecuali hari Minggu)
⏰ pukul 15.00-18.00 WITA
ЁЯПа di Belakang Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman Unud.

Sekian informasi yg dapat kami sampaikan.
Suksma
Om Santih, Santih, Santih Om

CP: 085792135119 (Supa)
085738098626 (Eriadi)

Selasa, 06 September 2016

Merayakan Kemenangan dengan Bijak dan Esensial



     Budha Kliwon Dungulan yang kita peringati sebagai Hari Suci dan Hari Raya terbesar umat Hindu, yang diperingati setiap 210 hari sekali merupakan hari yang dinanti dengan penuh suka cita dari seluruh umat Hindu, yang dengan ketulusan hati menjalankan 16 rangkaian hari suci untuk menuju Galungan. Secara umum Hari Raya Galungan diperingati sebagai kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kebatilan). Yang memiliki mithologi hindu yang dikarang oleh Dang Hyang Nirartha tentang kisah Mayadenawa seorang petapa yang tangguh tetapi ia memiliki kelobaan yang teramat sangat sehingga seluruh rakyatnya merasa ketakutan karena tidak diperkenankan memuja dewa dan melakukan segala jenis ritual keagamaan, serta ia merusak seluruh pura yang ada. Hal ini diketahui oleh Dewa Indra sehingga Dewa Indra pun turun ke Bumi bersama pasukan dari kahyangan untuk melawan Mayadenawa yang akhirnya dimenangkan oleh Dewa Indra. Kemenangan inilah dirayakan sebagai kemenangan Dharma melawan Adharma.

     Bila kita kaji lebih dalam makna galungan yang sesungguhnya menurut Lontar Sundarigama yang menjelaskan, 
"Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang jayana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep". 
Yang artinya, 
"Rabu  Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan bersatunya rohani supaya dapat pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran"
 artinya perayaan galungan adalah dimana kita dapat menyatukan kekuatan rohani agar memiliki pikiran dan hati yang terang sehingga kita dapat menemukan jati diri kita.

     Setelah 10 hari dari raya galungan kembali umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Saniscara Kliwon Kuningan. Pada hari ini dipercayai para dewa dan pitara kembali turun untuk menerima persembahan kembali sebagai perpisahan karena para dewa dan pitara akan kembali pada stananya masing-masing sebelum matahari condong ke barat. Dipercayai juga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberkahi Dunia dan umat manusia sejak jam 00 sampai jam 12. Sehingga baik kita melakukan penyerahan diri dan memohon perlindungannya. Inilah mengapa pada hari Kuningan hanya dilakukan persembahyangan sebelum jam 12.

     Berbagai kegiatan upacara dan sesaji yang dipersembakan dengan tulus ikhlas sebagai wujud Bhakti dan terimakasih umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini tak lepas dari segala anugerah dan perlindungan yang diturunkan oleh Beliau. Baiknya merayakan hari kemenangan dengan bijak dan esensial sehingga dapat kita nikmati selayaknya kemenangan dalam hidup, sehingga tetap memperoleh kedamaian dalam jiwa.