Selasa, 18 Oktober 2016

Formulir Pendaftaran Dharma Pangasraman Anggota XXIII


📣Om Swastyastu Mahasiswa Hindu Universitas Udayana Angkatan 2016 🙏📣

Ada kabar gembira nih untuk kalian semua 🎉🎉
Kalian ingin tau apa itu FPMHD-Unud? Ingin bergabung di FPMHD-Unud? Bingung karna tidak tau caranya?

Tenang ada solusinya, yaitu >>>
"Dharma Pangasraman Anggota (DPA)"

Apa itu DPA?💭 DPA merupakan salah satu kegiatan dari Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud). Dimana kegiatannya berupa kaderisasi untuk mencari calon-calon anggota aktif serta penerus FPMHD-Unud kedepannya, selain itu tujuan dilaksanakannya DPA yaitu memberikan gambaran umum tentang FPMHD-Unud dan menjalin keakraban diantara mahasiswa Hindu Universitas Udayana.

DPA akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal: Jumat-Minggu, 11 - 13 November 2016
tempat: Pura Taman Pule Mas Ubud, Gianyar

Pendaftaran dibuka mulai 19 Oktober 2016 s.d. 2 November 2016
Dengan ketentuan :
- Mendownload formulir pendaftaran yang ada di bawah halaman
- Fotocopy KRM ( 1 lembar )
- Pas foto 3 x 4 latar bebas ( 1 lembar )
Dikumpul di SEKRETARIAT FPMHD Unud di Jl. SMA 3, Gang III, No. 20c, Denpasar mulai pukul 15.00 s.d. 18.00 WITA. 😊😊


AYO DAFTARKAN DIRIMU SEGERA!! Ini saatnya kalian belajar dan berbagi pengalaman bersama kami🎉
⚠GRATIS!!!
INCLUDE SKP🎉🎉

Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi:
Mita dani
📞 (083114088718)
􀔃􀄎line􏿿 putumitapuspita
Aar
📞 (085337353247)
􀔃􀄎line􏿿 aarsudarsana

Suksma🙏
Satyam Eva Jayate!
Om Santih, Santih, Santih Om.

FORMULIR PENDAFTARAN DAPAT DI DOWNLOAD [DI SINI]

Kamis, 13 Oktober 2016

Meningkatkan Kualitas Diri Melalui Dharma Pawintenan


Manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna karena ia dianugerahi kekuatan dan kemampuan untuk berpikir, berbuat dan berbicara secara arif dan bijaksana. Dasar kekuatan dan kemampuan inilah yang nantinya akan mengantarkan hidup manusia menuju kesempurnaan. Untuk mencapai kesempurnaan hidup, manusia harus melewati berbagai proses yang panjang dan tidaklah mudah. Dalam upaya mewujudkan tujuan suci tersebut, diperlukan suatu proses penyucian diri baik secara lahir maupun batin melalui sebuah upacara yadnya yaitu pawintenan atau mawinten.
Upacara pawintenan atau mawinten merupakan puncak dari upacara Manusia Yadnya dalam upaya membersihkan diri secara lahir dan batin. Dalam kitab Manawa Dharma Sastra 26 dan 27 menyebutkan :

"Waidikaih karmabhih punyair, nyekadir dwijanmanam, kayah carira samskarah, pawanah pretya cahatah"

Artinya :
Sesuai dengan ketentuan-ketentuan pustaka Weda, upacara-upacara suci hendaknya dilakukan pada saat terjadi pembuahan dalam rahim ibu, serta upacara-upacara kemanusiaan lainnya, bagi orang bijaksana karena dapat mensucikan diri sendiri segala dosa dalam hidup ini maupun setelah meninggal dunia.

"Garnhair homair jatakarma, cauda maunjini bandhanah, baijikam garbhikan caino dwijanamapamrjyate"

Artinya :
Dengan upacara membakar bau-bauan harum pada waktu hamil, dengan upacara Jatakarma (kelahiran) upacara cauda (upacara gunting rambut pertama) dan upacara maunji bandana (upacara memberi kalung, gelang) maka segala kekotoran yang terdapat dari orang tua akan hilang, dari orang-orang bijaksana.

Kedua sloka tersebut menjelaskan bahwa upacara manusa yadnya, bermakna menyucikan diri manusia itu sendiri, bertujuan menyucikan tri sarira dari manusia itu sendiri. Bila tri sarira itu sudah suci akan sangat baik menjadi wadah untuk mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan. Tanpa mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan maka manusia akan kehilangan perikemanusiaannya.
Mawinten berasal dari bahasa jawa kuno, yang terdiri dari dua suku kata yakni kata mawi yang artinya menjadi dan kata inten artinya permata berwarna putih dengan cahayanya berkilau. Jadi kata mawinten disini mengandung makna menjadikan manusia agar mampu memberikan cahaya berupa sinar sucinya, agar dapat mengantarkan hidup manusia di jalan kemuliaan. Upacara Mawinten bisa dilaksanakan oleh siapa saja. Dalam Mawinten ada 3 tingkatan upacara dan itu tergantung dari keadaan orang yang akan menjalankannya, yaitu:
  1. Mawinten dengan ayaban saraswati sederhana adalah upacara penyucian diri dengan memuja Dewi Saraswati sebagai sakti Brahma yang mencipta ilmu pengetahuan, dan yang melaksanakan pawintenan ini yaitu yang baru belajar agama, pegawai kantor agama, dll.
  2. Mawinten dengan ayaban bebangkit upacara medium adalah penyucian diri dengan memuja Dewi Saraswati dan Bethara Gana sebagai putra Siwa yang berfungsi sebagai pelindung manusia, dan yang melaksanakan pawintenan ini adalah para tukang, sangging, tukang banten, dll.
  3. Mawinten dengan ayaban catur upacara utama adalah pensucian diri dengan memuja para Dewa : Iswara, Brahma, Mahadewa dan Wisnu sebagai manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa, dan yang melaksanakan pawintenan ini adalah para pemangku, dalang, pendeta, dll.

Pada umumnya pelaksanakan upacara Mawinten ini, di lakukan saat menjelang upacara Penyineban atau hari penutupan Piodalan (ulang tahun pura) yang disebut dengan Nyurud Hayu. Nyurud artinya memohon dan Hayu artinya keselamatan. Jadi Nyurud Hayu adalah memohon keselamatan Kepada Hyang Widhi Wasa, Bhatara-Bhatari dan Leluhur.
Upacara Mawinten ini bisa juga dilaksanakan pada saat bulan purnama, dengan maksud agar pembersihan dan penyucian terhadap dirinya benar benar bersih serta terang benderang dan berkilau seperti sinar bulan purnama
     Tempat penyelenggaraan upacara Mawinten ini umumnya di Pura. Prosesi Mawinten untuk Pamangku, biasanya dilaksanakan ditempat dimana mereka akan mengabdikan diri sebagai Pamangku, misalnya di Pura Dalem, Pura Desa, Pura Puseh, Pura Dhang Kahyangan, Sad Kahyangan, Kahyangan Jagat atau di Sanggah atau Merajan. Adapun pemimpin upacara Mawinten adalah seorang Pendeta. Di beberapa desa di Bali atau di luar Bali yang tidak mempunyai pendeta, upacara Mawinten dapat dilaksanakan dengan cara memohon kehadapan Hyang Widhi Wasa yang diantar oleh pamangku senior, dan Mawinten ini disebut Pawintenan ke Widhi.


Proses upacara Mawinten adalah sebagai berikut :
1.      Upacara melukat yaitu pembersihan diri dari yang akan diwinten dengan sarana air kelapa muda (klungah) yang telah dijadikan Tirtha oleh pendeta/pinandita melalui doa, puja dan mantra weda. Selanjutnya dipercikkan ke ubun-ubun dan badan yang diwinten.
2.      Upacara mabyakala bertujuan memberikan pengorbanan suci kepada mahluk halus (bhutakala) agar tidak mengganggu jalannya upacara.
3.      Upacara pengukuhan (masakapan, padudusan, marajah) yaitu upacara penetapan sesuai dengan jenis profesi kepamangkuan yang ditekuni, ditandai dengan sarana penyucian asapnya api (dudus) dan menulisi organ tubuh yang diwinten dengan aksara-aksara suci.
4.      Upacara Maprayascita adalah memohon kekuatan-kekuatan Tuhan/manifestasiNya agar yang diwinten dapat memiliki pandangan yang suci.
5.      Upacara mejaya-jaya yaitu upacara yang bertujuan menyatakan rasa syukur kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena telah dapat dilaksanakan dengan baik.
6.      Upacara sembahyang, bertujuan mendekatkan diri kehadapan Hyang Widhi Wasa mohon tuntunan dan bimbinganNya agar yang diwinten dapat menjalankan kewajibannya sesuai jenis dan tingkatan pawintenannya.
Dari rangkaian upacara Mawinten yang disebutkan di atas, mempunyai makna sebagai berikut :
     
  • Dengan menenangkan diri dan memusatkan pikiran, maka akan dapat lebih terarah untuk mulai mempelajari ilmu pengetahuan.
  • Mengendalikan diri dan menuntun seseorang untuk berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan ajaran dharma.
  • Merupakan tahapan atau jenjang dalam pendakian spiritual.
  • Meningkatkan kebersihan dan kesucian diri pribadi.
  • Pengabdian, pelayanan kepada Hyang Widhi Wasa dan masyarakat.
Bagi mereka yang sudah melaksanakan Mawinten diwajibkan melakukan brata, tapa, yoga, semedhi. Makin tinggi tingkat Mawintennya makin ketat pelaksanaan brata, tapa, yoga, semedhi-nya, dan mereka harus rela melepaskan diri dari unsur ke duniawan.
Apabila seseorang yang sudah Mawinten cemer, maka ia wajib menyucikan diri kembali dengan berbagai tingkatan cara sesuai dengan tingkat kecemerannya.
      Misalnya jika hanya menyantap makanan di tempat orang berhalangan kematian, cukup dengan meprayascita saja. Jika sampai mengambil/memegang jenazah wajib mengulangi upacara Mawintennya yang dinamakan upacara “masepuh”.
      Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan hendaknya kita menghayati makna dari Dharma Pawintenan itu secara lahir akan menuntun mereka yang melaksanakan pawintenan untuk berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan ajaran Dharma dan secara batin mengandung kesucian untuk mengendalikan pikirannya untuk mematuhi petunjuk-petunjuk terhadap dharma. (HIJ)

Minggu, 18 September 2016

Formulir Pendaftaran Mahasisya Upanayana XIV


Om Swastyastu,
Berikut adalah Tata Cara Pendaftaran Mahasisya Upanayana:
1. Bagi peserta Mahasisya Upanayana diharapkan mengunduh formulir pendaftaran peserta Mahasisya Upanayana XIV Tahun 2016 pada link di bawah ini
(Cantumkan Linknya)
2. Formulir harap dibawa pada saat pendaftaran.
3. Apabila ada yg tidak bisa mengunduh formulir tersebut, kami dari panitia juga menyiapkan formulir di tempat pendaftaran.
4. Pendaftaran Mahasisya Upanaya XIV tahun 2016 dibuka pada:
📆 tanggal 19 - 30 September 2016 (kecuali hari Minggu)
⏰ pukul 15.00-18.00 WITA
🏠 di Belakang Gedung Pascasarjana Kampus Sudirman Unud.

Sekian informasi yg dapat kami sampaikan.
Suksma
Om Santih, Santih, Santih Om

CP: 085792135119 (Supa)
085738098626 (Eriadi)

Selasa, 06 September 2016

Merayakan Kemenangan dengan Bijak dan Esensial



     Budha Kliwon Dungulan yang kita peringati sebagai Hari Suci dan Hari Raya terbesar umat Hindu, yang diperingati setiap 210 hari sekali merupakan hari yang dinanti dengan penuh suka cita dari seluruh umat Hindu, yang dengan ketulusan hati menjalankan 16 rangkaian hari suci untuk menuju Galungan. Secara umum Hari Raya Galungan diperingati sebagai kemenangan Dharma (kebenaran) atas Adharma (kebatilan). Yang memiliki mithologi hindu yang dikarang oleh Dang Hyang Nirartha tentang kisah Mayadenawa seorang petapa yang tangguh tetapi ia memiliki kelobaan yang teramat sangat sehingga seluruh rakyatnya merasa ketakutan karena tidak diperkenankan memuja dewa dan melakukan segala jenis ritual keagamaan, serta ia merusak seluruh pura yang ada. Hal ini diketahui oleh Dewa Indra sehingga Dewa Indra pun turun ke Bumi bersama pasukan dari kahyangan untuk melawan Mayadenawa yang akhirnya dimenangkan oleh Dewa Indra. Kemenangan inilah dirayakan sebagai kemenangan Dharma melawan Adharma.

     Bila kita kaji lebih dalam makna galungan yang sesungguhnya menurut Lontar Sundarigama yang menjelaskan, 
"Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang jayana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep". 
Yang artinya, 
"Rabu  Kliwon Dungulan namanya Galungan, arahkan bersatunya rohani supaya dapat pandangan yang terang untuk melenyapkan segala kekacauan pikiran"
 artinya perayaan galungan adalah dimana kita dapat menyatukan kekuatan rohani agar memiliki pikiran dan hati yang terang sehingga kita dapat menemukan jati diri kita.

     Setelah 10 hari dari raya galungan kembali umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan yang jatuh pada Saniscara Kliwon Kuningan. Pada hari ini dipercayai para dewa dan pitara kembali turun untuk menerima persembahan kembali sebagai perpisahan karena para dewa dan pitara akan kembali pada stananya masing-masing sebelum matahari condong ke barat. Dipercayai juga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberkahi Dunia dan umat manusia sejak jam 00 sampai jam 12. Sehingga baik kita melakukan penyerahan diri dan memohon perlindungannya. Inilah mengapa pada hari Kuningan hanya dilakukan persembahyangan sebelum jam 12.

     Berbagai kegiatan upacara dan sesaji yang dipersembakan dengan tulus ikhlas sebagai wujud Bhakti dan terimakasih umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini tak lepas dari segala anugerah dan perlindungan yang diturunkan oleh Beliau. Baiknya merayakan hari kemenangan dengan bijak dan esensial sehingga dapat kita nikmati selayaknya kemenangan dalam hidup, sehingga tetap memperoleh kedamaian dalam jiwa.

Jumat, 19 Agustus 2016

OPEN RECRUITMENT FUNGSIONARIS FPMHD-UNUD 2016/2017

Om swastyastu,

Kami dari Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana dalam rangka pembentukan Pengurus FPMHD-Unud masa bhakti 2016/2017 mengundang Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana untuk bergabung bersama kami memajukan FPMHD-Unud, melalui Bidang-Bidang yang ada.

Segera daftarkan diri dengan mengisi Formulir yang dapat diunduh pada blogspot kami atau mengambil langsung di Sekretariat kami di Jl. SMA 3, Gang III, No.20C.

Batas pendaftaran sampai dengan tanggal 26 Agustus 2016 dan jadwal interview dilaksanakan pada 26 Agustus 2016 pukul 15.00-19.00 WITA.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi CP masing2 Bidang.
Sekian informasi dari kami.
Let's and Join Us!
Terima Kasih.
Satyam Eva Jayate!!
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.

FORMULIR DAPAT DI UNDUH DI SINI

Senin, 20 Juni 2016




DIKLAT MANAJEMEN ORGANISASI V FPMHD-UNUD 



Om Swastyastu
Hii calon pemimpin muda Hindu
●Mau jadi penerus Fungsionaris FPMHD-Unud ?
●Mau belajar tentang kepemimpinan?
● Atau mau tau tentang character building?
●Bingung liburan mau ngapain?
●Mau mengisi liburan dengan hal-hal yang bermanfaat?

Yukkk segera daftarkan dirimu dalam kegiatan "Diklat Manajemen Organisasi V" ( DMO V) yang pastinya dikemas dengan MENARIK dan BERBEDA dari sebelumnya

Acara ini akan dilaksanakan pada:
Waktu   : 10-12 Juli 2016
Tempat : Asram Gandhi Puri, Dawan, Klungkung

Mendengar kata Diklat? Pasti bosen dong??
Eitttsss jangan salah sangka dulu..
Walaupun namanya demikian, tetapi DMO V kita kali ini dikemas berbeda dengan mengambil konsep CAMP dengan beberapa kegiatan menarik seperti:
●Outbond
●Penjelajahan
●Malam Inagurasi
dan masih banyak yang menarik lainnya yang pastinya hanya dapat dirasakan di DMO V kali ini..
So, kita akan belajar serta bersenang-senang ria dalam kegiatan ini..

Kalian lagi kere? eeiitss, jangan khawatir..
Tenang aja...
Kegiatan ini GRATIS kok alias FREE..
Semua sudah ditanggung panitia..

Kurang kece apa lagi coba????
Sooo, yuk segera daftarkan diri kalian dalam Diklat Manajemen Organisasi V FPMHD-Unud ini..
Tambah pengalamanmu, tambah pengatahuanmu, tambah wawasanmu dan tambah cerita baru lagi dalam masa mudamu..

More info cp :
Yunika: 085739174312/ id line : yunika_antari
ria: 089685444334/id line:riakusuma9

Suksma,
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Satyam Eva Jayate!


Link download formulir pendaftaran tersedia DISINI!!!

Jumat, 01 April 2016

FPMHD-UNUD

Selasa, 15 Maret 2016

Teknis Presentasi & Tata Terti Peserta 5 Besar Lomba Esai



TEKNIS PRESENTASI LOMBA ESAI TINGKAT SMP & SMA/SMK
DHARMA SHANTI PENYEPIAN (DSP) V ÇAKA WARSA 1938
UNIVERSITAS UDAYANA
Hari/ Tanggal : Minggu, 20 Maret 2016
Waktu              : 08.00 – 15.30 WITA
Tempat            : Gedung PHDI, Jl. Ratna, Denpasar.
Pakaian            : Pakaian Adat ke Pura          
Peserta             : 5 Finalis Terbaik Lomba Esai SMP & SMA/SMK Se-Bali
BABAK FINAL
1.   Babak presentasi diikuti oleh 5 finalis yang lolos babak seleksi esai.
2.      Para peserta yang lolos 5 besar, membuat materi presentasi berupa powerpoint atau sejenisnya. Materi yang akan di presentasikan adalah materi dari Esai yang telah dibuat oleh peserta dan telah di kumpulkan pada saat pendaftaran dengan judul yang sama. (untuk media presentasi berupa powerpoint atau sejenisnya dibuat semenarik mungkin tapi tidak berlebihan, karena termasuk dalam aspek penilaian juga)
3.      Pemberian judul pada powerpoint atau sejenisnya mengikuti format berikut ini: Judul Esai_Nama_Sekolah.
4.      Seluruh finalis wajib datang sesuai dengan jadwal registrasi peserta maksimal  jam  08.00 pagi sudah  berada  di  tempat  lomba  untuk  melakukan registrasi dan mengikuti rangkaian acara pembukaan Dharma Shanti Penyepian V Universitas Udayana.
5.      Setiap finalis saat melakukan registrasi peserta diwajibkan mengumpulkan presentasi dalam bentuk power point ke panitia.
6.      Total waktu yang diberikan untuk masing-masing finalis adalah 20 menit yang terdiri dari 10 menit sesi presentasi dan 10 menit sesi tanya jawab oleh juri.
7.      Tahap presentasi dimulai ketika moderator mempersilahkan peserta untuk presentasi.
8.      Dua menit sebelum sesi presentasi selesai, akan diberikan tanda peringatan oleh moderator.
9.      Jika waktu presentasi habis, akan diberikan peringatan oleh moderator.
10.  Sesi presentasi langsung dilanjutkan sesi tanya jawab dengan perwakilan dewan juri.
11.  Dari hasil keseluruhan terpilih juara I, II, dan III.
12.  Keputusan panitia dan dewan juri tidak bisa diganggu gugat.

TATA TERTIB PESERTA LOMBA ESAI TINGKAT SMP & SMA/SMK SE-BALI
DHARMA SHANTI PENYEPIAN (DSP) V TAHUN CAKA 1938
UNIVERSITAS UDAYANA

.     
 1. Peserta lomba Esai 5 besar memakai pakain Adat, dengan ketentuan:

-          Putra
Ø  Lelancingan, kampuh, umpal, baju dan destar
-          Putri
Ø  Baju Kebaya dengan lengan panjang atau ¾ .
Ø  Kamen dan selendang di pinggang.
2.      Peserta hadir tepat waktu yaitu 30 menit sebelum acara pembukaan.
3.      Pada saat registrasi peserta, para peserta memberikan softcopy power point kepada panitia yang bertugas.
4.      Peserta memasuki ruangan yang telah di tentukan.
5.      Sesi presentasi akan di bagi dua jenjang yaitu SMP dan SMA. Jenjang yang pertama presentasi yaitu peserta di jenjang  SMP yang dilanjutkan dengan peserta di jenjang SMA.
6.      Sebelum mulai Presentasi para pserta akan mengambil nomor undi untuk presentasi.
7.      Waktu untuk presentasi setiap peserta yaitu 20 menit  yang terdiri dari 10 menit untuk sesi presentasi dan 10 menit untuk tanya jawab.
8.      Peserta yang belum atau sudah presentasi tetap pada ruang tempat presentasi dan tidak mengganggu jalannya presentasi dan tidak ribut pada saat peserta lain sedang presentasi.
9.      Pengumuman juara (I,II dan III) akan diumumkan setelah semua peserta selesai presentasi dan para juri beserta panitia telah selesai merekap nilai.


 TEKNIS PRESENTASI DOWNLOAD DISINI
TATA TERTIB PESERTA DOWNLOAD DISINI