Sabtu, 29 Desember 2018


MAHASISYA UPANAYANA XVI

            Mahasisya Upanayana merupakan salah satu program kerja yang ada di Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana (FPMHD-Unud) yang dimana memiliki fungsi sebagai kaderisasi tingkat awal. Mahasisya Upanayana tahun ini mengangkat tema “Mahasisya Upanayana Pinaka Patitising Sang Hyang Sastra lan Agama” sebagai cerminan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujud penguasa Ilmu Pengetahuan dan Agama. Minggu, 28 Oktober 2018 adalah hari yang baik untuk memulai suatu kegiatan dalam hindu atau biasa disebut ayuning duwasa, sejalan dengan diselenggarakannya Mahasisya Upanayana sebagai tahapan pelantikan secara niskala menuju brahmacari asrama yang sesungguhnya memohon restu dan bimbingan untuk diberikan kemudahan selama menuntut ilmu di Universitas Udayana yang disimbolkan dengan acara pawintenan. Dalam kegiatan Mahasisya Upanayana ini juga diselenggarakan pawintenan atau prosesi mejaya-jaya jajaran fungsionaris FPMHD-Unud kepengurusan yang baru tahun 2018/2019. Berbeda dengan tahun lalu, Mahasisya Upanayana kali ini diselenggarakan pada dua tempat yang berbeda. Setelah peserta selesai melakukan prosesi pawintenan di Padmasana Mahawidya Saraswati Jimbaran, peserta diarahkan untuk menuju Auditorium Widyasabha untuk mendengarkan wejangan dari Ida Pandita Mpu Jaya Arcaya Nanda yang sebelummnya diawali dengan acara pembukaan yang berisi laporan dari I Kadek Diana Putra selaku ketua panitia, sambutan koordinator FPMHD-Unud oleh Putu Eka April Yanto, sambutan penasihat FPMHD-Unud yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP dan sambutan dari rektor Universitas Udayana yang diwakili oleh Kepala Biro Kemahasiswaan sekaligus membuka acara dengan simbolis pemukulan gong sebanyak tiga kali. Menghindari kejenuhan peserta, dharma wacana diselingi dengan penampilan Lawak Bali yang tentunya membawa materi yang dapat mengocok perut namun penuh makna.


SEMINAR NASIONAL
BHAGAVAD GITA

                   Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima  yang berarti  nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. Untuk mengetahui rahasia kehidupan sejati di dunia ini agar terbebaskan dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Kita sebagai umat hindu meyakini bahwa  Bhagavad Gita itu sudah ada sebelum manusia menuliskan sejarah dan ajarannya sehingga tidak akan bisa untuk dimusnahkan. Syair- syair dalam kitab bhagavad gita memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan umat Hindu. Dalam hal ini membaca sloka dalam Bhagavad gita berarti mendedangkan sabda Brahman sendiri dan getaran spritual dari sloka-sloka suci Bhagavad Gita tersebut akan langsung merasuk serta membersihkan hati seluruh umatnya. Meskipun orang mengerti ataupun tidak, namun sloka tersebut adalah sabda dari brahman. Melalui implementasi bhagavad gita dalam kehidupan masyarakat, Forum Persaudaraan Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Udayana bekerja sama dengan dengan BEM- PM Universitas Udayana yang diselenggarakan oleh Yayasan Dharma Duta melaksanakan Seminar Nasional dengan tema “ Melalui Gerakan Dana Sastra dan Membaca Bhagavad Gita Kita Tingkatkan Sumber Daya Manusia Hindu Yang Berkarakter, Cerdas Spritual Intelektual da Sosial, Berakhlak Mulia Serta Berbudaya”,  bertempat di Aula Student Centre Lt.4 pada tanggal 12 November 2018 berlangsung dengan baik dengan dibuka doa bersama terlebih dahulu , kemudian  pemaparan materi oleh I Ketut Gerejed S.Ag , M.Pd.H dan Ni Ketut Purnita S.Ag., M.Pd.H dilanjutkan dengan sesi diskusi  dan akhirnya ditutup dengan sesi foto bersama.

Sabtu, 08 Desember 2018

DPA XXV


DPA XXV


DPA XXV ( Dharma Pagasraman Anggota) ke – 25 adalah kegiatan kaderisasi tingkat lanjut dan merupakan program kerja dari  Bidang Bina Warga, dimana kegiatan ini telah dilaksakan selama tiga hari dua malam yaitu pada hari Jumat sampai sabtu pada tanggal 23 – 25 Nopember 2018  bertempat di pura Taman Pule, Desa Mas, Ubud Gianyar .

 DPA ke- 25  kali ini bertema “ Yowana Winangun Sraddha Bakti “ yang memiliki arti ( pemuda & Pemudi Hendaknya membangun keyakinan melalui pengabdian tulus ikhlas) peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berjumlah  48 peserta yang diperoleh dari beberapa fakultas di Universitas Udayana, Kegiatan ini memiliki tujuan  :
1.      Menciptakan kepekaan peserta sebagai mahasiswa Hindu dharma terhadap masalah ( khususnya yang menyangkut mengenai keumatan )
2.      Meningkatkan jiwa militant pada Peserta
3.      Merekrut Anggota Aktif FPMHD-UNUD
4.      Membentuk Kader muda Hindu yang berkualitas

Kegiatan pertama ini diawali  pada Hari Jumat 23 Nopember 2018 dimulai dengan acara pembukaan : yang dihadiri oleh beberapa tamu undangan dari beberapa  Organisasi pemuda ,  Wakil kelian Pemaksan Pura taman Pule, Penasehat FPMHD UNUD, dan Koordinator FPMHD-UNUD Periode 2018-2019 di dampingi ketua Panitia beserta seluruh peserta DPA XXV, kemudian dilanjutkan dengan pemukulan Gong oleh Penasehat FPMHD-UNUD sebagai acara Pembuka , kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemaparan materi sejarah pura yang di bawakan oleh wakil kelian Pemaksan ,kemudian dilanjutkan dengan makan malam lalu lanjut dengan materi Proud To Be Hindu, setelah itu lanjut dengan Dinamikan kelompok dan istirahat malam .

Kegiatan kedua dilanjutkan dengan semua peserta melaksanakan yoga pagi yang dibawakan oleh Bapak Karda kemudian peserta melanjutkan  MCK dan sembahayang, kemudian lanjut dengan materi IV : upakara dan kelengkapan upakara,mahasiswa baru angkatan 2018, peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan . Kemudian lanjut dengan Materi V; advokasi dimateri ini peserta dituntut aktif baik bertanya maupun menjawab, dan benar saja mereka sangatlah aktif mengikuti materi tersebut . dan lanjut materi ke VI; pergerakan, materi ini membahas tentang kegiatan atau pergerakan dari mahasiswa Hindu maupun masyarakat Hindu dari dulu sampai sekarang . Setelah itu dilanjutkan dengan pembekalan materi ke VII yaitu : Budaya, dalam kegiatan ini peserta dibekali materi seperti Dharma Gita,Tari dan Megambel, setelah selesai materi VII dilanjutkan dengan permainan, dimana permainan ini dibuat untuk menghilangkan rasa jenuh baik peserta maupun panitia akan padatnya materi yang diberi, kemudian dilanjutkan istirahat dengan melaksanakan MCK, sembahyang dan makan malam, setelah itu dilanjutkan dengan materi yang terakhir, yaitu Materi VII: Selayang Pandang FPMHD, dimateri ini peserta dibekeli dengan asal mula dari FPMHD sampai sekarang, kemudian dilanjutkan dengan testimoni alumni yang bertujuan untuk menambah wawasan peserta terhadap FPMHD secara mendalam, nah setelah ini dilanjutkan dengan malam inagurasi atau bisa dikatakan malam kreatifitas mahasiswa karena dalam kagiatan ini mereka dituntut untuk menampilkan kreatifitas mereka masing-masing, yang mana dalam hal ini panitia meminta peserta untuk menampilkan sebuah penampilan drama, setelah malam inagurasi yang begitu spektakuler atau luar biasa dilanjutkan dengan acara Renungan Suci dimana renungan ini dilaksanakan di Pura Beji yang mana kegiatan ini bertujuan untuk merenungkan apa yang telah kita lakukan selama ini, setelah renungan dilaksanakan dilanjutkan dengan istirahat, nah itulah kegiatan di hari kedua yang sangat padat namun sangat mengesankan.

Tidak terasa sudah tiga hari berlalu, dihari ketiga atau hari terakhir tepatnya tanggal 25 November 2018 seperti biasa diawali dengan persiapan panitia dan peserta baik melaksanakan MCK, Sembahyang dan Sarapan . Setelah itu dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat dimana berisi kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih di lokasi kegiatan yaitu Pura Taman Pule, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan Fungsionaris FPMHD periode 2018-2019, kemudian dilanjutkan dengan sembahyang berasama, dan setelah ini dilanjutkan dengan acara megibung yang mana kegiatan ini dilaksakan untuk menambah hubungan yang harmonis baik antar peserta dengan peserta maupun peserta dengan panitia . Setelah dilaksanankan megibung atau makan bersama, acara dilanjutkan dengan acara penutupan kegiatan yang laksanakan oleh Koordinator FPMHD-Unud dan Pengempon Pura Taman Pule dan pemberian kenang-kenangan kepada pengempon pura berupa plakat, selanjutnya acara bebas peserta dipersilahkan untuk pulang, untuk peserta yang membawa kendaraan sendiri dipersilahkan pulang terlebih dahulu, dan yang berangkat dengan panitia dikumpulkan dan langsung berangkat menuju denpasar.

Demikian review dari kegiatan DPA yang ke-25 yang dilaksanakan dari tanggal 23 November 2018 sampai dengan 25 November 2018 atau tiga hari dua malam yang dilaksanakan di Pura Taman Pule Mas Ubud Gianyar. Jika ada salah kata dalam penulisan ini kami mohon maaf, review ini kami tulis untuk mengenalkan acara yang telah kami buat, dan kami sangat mengaharapkan untuk pembaca jika ingin mengkritik dan memberi saran yang membangun untuk kesempurnaan kegiatan kami, akhir kata kami ucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini.

Om Santih, Santih, Santih Om