Hari raya keagamaan bukan lah hari raya yang
wajibnya dilaksanakan atau hanya dimeriahkan oleh orang-orang yang seagamanya.
Natal merupakan hari raya suci umat Kristiani. Suka cita Natal tidak hanya
dapat dirasakan oleh umat kristiani saja. Pada hari raya natal tahun ini,
kebetulan saya sedang berada di salah satu rumah saudara yang beragama Kristen
Protestan. Saya sebagai umat yang memiliki keyakinan berbeda disini pun ikut
merasakan kemeriahan hari besar ini.
Tidak hanya saya saja, kalangan keluarga
lain yang memeluk agama lainnya pun turut serta hadir dalam perayaan Natal
tersebut. Ini menunjukkan salah satu toleransi antar agama yang kuat di dalam
masyarakat terutamanya di Indonesia. Rasa saling menghargai dan menghormati
antar umat beragama yang merupakan landasan atau dasar Negara kita dapat
diterapkan meskipun dengan tindakan yang kecil.
Seperti halnya, hal sederhana yang dapat
dilakukan yaitu meskipun hanya sekedar berkunjung dan memberikan ucapan hari
raya kita sudah melaksanakan kewajiban tersebut. Menjadi salah satu kebanggaan
tersendiri, bagaimana kita bisa merasakan dan ikut berperan dalam hari raya
besar umat yang berbeda keyakinan dengan kita. Kefanatikan akan agama sendiri
bukanlah hal yang patut dicondongkan, bagaimanapun juga kita tetap berasal dari
satu Tuhan hanya saja keyakinan yang mempelopori perbedaan tersebut.
Perbedaan keyakinan tersebut bukanlah
hambatan kita untuk tidak saling menghargai, saling menolong dan bertoleransi
antar umat agama yang lain. Saat kita bermasyarakat, kita bisa letakkan
sementara keyakinan yang kita peluk untuk sementara, agar menghindari sebuah
perselisihan yang tidak diinginkan. Satu persatu tamu undangan yang sebagian
besar bahkan pemeluk agama yang berbeda, berkunjung dan memberi ucapan selamat
hari raya kepada pemilik acara, dan selanjutnya diajak untuk makan bersama.
Tidak ada kecanggungan yang membalut setiap
orang yang datang, saya merasakan inilah sebuah adat yang patut untuk
dilestarikan dan dijaga di Indonesia. Meskipun dari hal yang sederhana tersebut,
kita bisa tunjukkan suatu kebanggaan bahkan sebuah prestasi dimana negara
Indonesia yang dikenal memiliki 5 agama yang berbeda – beda masih tetap satu
dalam suatu perbedaan.